Reportase : Gerakan 1000 Rupiah untuk Aceh
Rekan Fiqhy (Ketua IPNU, paling kiri) dan Rekanita Rully (Ketua IPPNU, kanannya Rekan Fiqhy).
Persiapan Gerakan 1000 Rupiah untuk Aceh
Pada tanggal 5 Januari 2017, PP IPNU mengeluarkan surat yang bernomor 119/PP/A/XVII/7354/I/2017 tentang intruksi partisipasi kegiatan sosial untuk aceh kepada PW dan PC IPNU se-Indonesia. Program tersebut diberi nama "Program 1000 Rupiah untuk Aceh". PAC IPNU - IPPNU Ngronggot kemudian menerima intruksi dari PC IPNU-IPPNU Nganjuk untuk menyelenggarakan program tersebut. Dan pada tanggal 22 Januari 2017 gerakan tersebut dilaksanakan di berbagai wilayah strategis di kecamatan Ngronggot, bersamaan pula di berbagai wilayah di Indonesia.
Sedangkan mengapa program ini ditujukan kepada Aceh? Adalah pada hari Rabu (6/12/2016) sekitar pukul 05.03 WIB terjadi gempa di Aceh. Gempa yang berkekuatan 6,4 SR tersebut menewaskan lebih dari 100 orang, lalu lebih dari 700 orang luka berat dan ringan, dan menyebabkan 3.276 orang mengungsi, serta banyak bangunan bangunan yang hancur termasuk bangunan sekolah. Berbagai lembaga sosial kemudian terpanggil untuk membantu meringankan beban para korban bencana tersebut, dengan segala bentuk dan dalam berbagai aspek. Lantas PP IPNU, sebagai organisasi yang beranggotakan pelajar, ikut berkontribusi pula dalam membantu para korban bencana dalam hal membangun ruang kelas yang rusak parah akibat gempa tersebut. PP IPNU berharap proses belajar-mengajar bisa terus berjalan dan sekolah-sekolah yang hancur bisa segera diperbaiki.
Beberapa hari sebelum tanggal 22/1/2017 Pengurus PAC IPNU - IPPNU Ngronggot mengadakan sosialisasi ke ranting-ranting yang aktif se-kecamatan dan juga Pimpinan Komisariat. Beberapa malam harus begadang karena mempersiapkan perpengkapan untuk gerakan tersebut, sekaligus menyusun strategi untuk pelaksanaannya. Setelah semua personil dan perlengkapan siap, strategi juga okey, maka Tim Gerakan Donasi ini segera mengerjakannya. Berbagai tempat yang ramai menjadi target lokasi gerakan, misalnya: pasar, perempatan jalan, sekolah-sekolah, dsb.
Gerakan ini diterima dengan baik oleh masyarakat sekitar. Ada yang memberi pas Rp. 1000 ada pula yang lebih. Terkadang ada yang bertanya-tanya tentang musibah aceh itu, dan ada pula yang langsung memasukkan donasinya ke kotak amal sambil lanjut berjalan. Akan tetapi bagaimana pun gaya para donatur dalam memberikan rupiahnya mereka tetap berharap semoga para korban bencana Aceh bisa segera menikmati hidup kesehariannya seperti sedia kala, dan program pembangunan atau renovasi sekolah juga bisa cepat terealisasikan. Kemudian setelah semuanya selesai, kami bersyukur telah mengumpulkan uang sebanyak Rp. 670.000,-.
Uang tersebut segera kami kirim ke Pimpinan Pusat IPNU melalui PC IPNU - IPPNU Nganjuk. Dan pada tanggal 25 Januari uang tersebut sudah masuk ke rekening PP IPNU selaku pusat penyelenggara program.[]
Post a Comment