Kado untuk IPNU
Setelah lima tahun (2012-2017) aku bergabung di IPNU, kurasa tak pernah aku memberikan sesuatu yang berguna bagi IPNU kecuali hanya sedikit. Padahal, IPNU sudah memberikanku banyak hal. IPNU memberikanku pengetahuan mengenai keaswajaan dan pentingnya ideologi Aswaja, sehingga diri ke-NU-anku tertata dan tertanam secara mantab dalam sanubari; IPNU memberikanku pengetahuan dan pengalaman berharga mengenai keorganisasian, kepemimpinan, dan manajemen kepanitiaan. Jika mahasiswa dalam delapan semester (4 tahun) menghabiskan 150 sks, maka dalam IPNU ialah 400 sks. Sebab, studi pengetahuan dan praktik lapangannya dilakukan secara intens, tanpa ada musim liburan.
Tak terasa, kini aku telah jatuh cinta pada IPNU, demikian pula dengan seluruh kader-kadernya yang kuanggap sebagai keluargaku. Dalam lima tahun ini, aku barsyukur punya banyak teman di seluruh wilayah di kecamatanku. Jika uang bisa membeli rumah mewah dan perhiasan, maka teman akan menghadirkan cinta dan kenyamanan dalam menjalani kehidupan. So, teman teramat sangat berharga bagiku. Dan IPNU memberikanku itu semua dengan cuma-cuma.
Untuk IPNU, kuberikan kado cintaku. Sebuah puisi dari Guruku: Emha Ainun Nadjib, yang berjudul "Cintaku".
___________________
Katakan pada dunia bahwa cintaku
Tak diikat oleh dunia
Katakan bahwa dunia pecah, ambruk,
Dan terbakar jika menanggungnya
Dunia sibuk menampung jeratan-jeratan
Mempersulit diri dengan ikatan-ikatan
Dimuati manusia yang antre panjang
Memasuki sel-sel penjara
Katakan padanya bahwa kasih sayangku
Tak terpanggul oleh ruang waktu
Katakan bahwa kasih sayangku
Membebaskannya hingga ke Tuhan
Ruang tata hidup, perkawinan,
Kebudayaan, dan sejarah
Adalah gumpalan sepi,
Dendam, dan kemalangan
Dan jika semesta waktu
Hendak mengukur cintaku
Katakan bahwa ia perlu berulang kali mati
Agar berulangkali hidup kembali
Post a Comment