LIKA LIKU HIDUP TANPA MAKNA ITU NGGAK ASYIK.!

Sebelumnya apa itu lika-liku hidup?. Dapat sedikit kita pahami dengan pertanyaan seperti ini, "Untuk apa kita hidup di dunia ini kawan?" Pertanyaan yang sangat mendasar untuk mencari dan mengartikan jalan kehidupan. Sebenarnya pertanyaan itu merupakan pertanyaan yang ambigu dan sangat tidak penting. Pada dasarnya kita mulai dari masuk sekolah dasar sudah diajari atau ditanamkan tekat untuk meraih sebuah impian. Dalam merai sebuah impian terdapat proses yang kadang-kadang mudah dan kadang-kadang sulit. Sehingga timbul sebuah persepsi (pandangan) bahwa mereka berhasil dan mereka gagal. Kemungkinan besan presepsinya seperti ini.

"Mereka yang dianggap berhasil adalah mereka yang sudah bisa menempuh jalan sesuai impiannya dan mereka yang gagal adalah mereka yang masih belum beruntung untuk menempuh jalan sesuai impiannya".

Jika kita berfikiran seperti demikian maka hidup kita akan terasa tertekan dan mudah untuk mengeluh disaat gagal atau angkuh di saat berhasil. Tetapi sebenarnya itu semua bukanlah akhir dari sebuah perjalanan. Itu hanya perkataan atau buah pikir orang lain untuk memandang diri kita. Letak sebenarnya antara berhasil dan gagal adalah terletak pada bagaimana cara kita menghargai suatu proses yang kita lakukan, baik itu dikatakan berhasil atau gagal oleh orang lain. Apabila kita dapat menghargai sebuah proses tersebut, kita pasti tidak akan angkuh disaat berhasil dan putus asa disaat gagal. Karna itu semua merupakan jalan yang harus kita terima dengan lapang dada.

Dari pertanyaan diatas kita pasti akan berfikir yang nyleneh (berfikir yang bukan-bukan) kata orang Jawa. Ada yang menjawabnya sesuai keyakinan agama, ada juga harapan, impian / cita - cita, dsb. Tetapi untuk menjawab pertanyaan di atas tidaklah mudah. Karena pertanyaan diatas menanyakan tentang sebuah jalan hidup. Dan hanya kita yang tahu jawaban itu. Walau kita ungkapkan dengan lesan kepada seseorang kemungkinan besar akan berbeda dengan rasa yang ada dalam diri kita masing - masing.

Banyak diantara kita yang tidak mengerti betapa beruntungnya kita, masih dapat dikatakan berhasil maupun gagal oleh orang lain. "Kenapa bisa beruntung?" setidaknya mereka memerhatikan kita untuk memulai proses kehidupan. Berhasil dan gagal di waktu menempuh jalan impian, terletak setelah kita benar-benar dapat memahi proses dalam kehidupan ini. Ada pepatah mengatakan " Pengalaman merupakan guru terbaik " dan " Tiada hasil tanpa usaha ". Ingat menempuh jalan impian bukan dari pandangan orang lain tetapi dari diri sendiri untuk orang lain. Hikmah dari suatu proses akan menjadi guru pembimbing terbaik untuk menempuh jalan kehidupan. Maka jangan pernah takut untuk memulai sebuah proses walau itu terasa pahit sekalipun "dimana ada kemauan pasti ada jalan".

Tetap semangat, Rekan.!
Salam 3B.!

*Penulis

Awan Ae Sejatine

Komandan DKAC CBP IPNU Kec. Ngronggot Periode 2016-2018