Hasil-Hasil Kongres IPNU XVIII Tahun 2015
Desain oleh Moh. Zakaria Ishaq dan Diterbitkan oleh Sekretariat Jendral PP IPNU |
Kongres adalah forum tertinggi di organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama. Tingkat kepengurusan pusatlah yang berwenang menyelenggarakan forum tersebut. Dan seluruh Pimpinan Cabang se-Indonesia berhak untuk mendelegasikan perwakilan mereka untuk mengikuti forum itu.
Dalam Kongres, pasti memutuskan dan menetapkan hal-hal penting yang berskala nasional. Maka dari itu, seyogyanya hasil-hasil Kongres disebar luaskan ke seluruh Anggota IPNU se-Indonesia, agar apa pun keputusan Kongres bisa diketahui dan dilaksanakan di setiap tingkat kepengurusan, dengan catatan: "tingkat kepengurusan tersebut menga sudah benar-benar ideal dan matang".
Salah satu hasil Kongres yang penting untuk disosialisasikan adalah Peraturan Dasar (PD) dan Peraturan Rumah Tangga (PRT) IPNU. Sebab, dalam PD-PRT dibahas garis-garis besar ketetuan pondasi IPNU untuk menjadi pijakan setiap kebijakan yang ada.
Berikut ini buku hasil-hasil Kongres XVIII yang diselenggrakan di Boyolali, 4-8 Desember 2015 lalu: (untuk download silahkan klik pintasan di bawah)
Untuk download silahkan klik DI SINI atau INI
SAMBUTAN KETUA PIMPINAN PUSAT IPNU
Bissmilahirrahmannirrahim
Segala puji bagi Allah SWT. yang
telah menciptakan kita secara sempurna, mendidik kita secara baik, dan
meuliakan kita dengan mengutus Nabi-Nya, Muhammad SAW. Berkat rahmat dan
karunia Nya, kami Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Masa Khidmat
2015-2018 diberikan kelancaran dalam menerbitkan buku hasil Kongres Ke-XVIII
tanpa halangan suatu apapun. Dengan penuh harapan semoga buku ini dapat
terdistribusikan dengan baik sampai ke tingkatan Pimpinan Wilayah (PW), Pimpinan
Cabang (PC), Pimpinan Anak Cabang (PAC), hingga Pimpinan Ranting (PR) dan
Pimpinan Komisariat (PK) IPNU agar dapat dijadikan sebagai pedoman dalam
mewujudkan IPNU menuju organisasi yang tertib dan pofesional.
Kongres ke XVIII IPNU yang
diselengarakan di Boyolali, pada tanggal 4-8 Desember 2015 merupakan satu
agenda besar yang telah berhasil kita laksanakan dengan baik, yang memang
menjadi bagian program terpenting sesuai dengan Peraturan Dasar (PD) dan
Peraturan Rumah Tangga (PRT) IPNU. Kongres IPNU merupakan forum musyawarah
tertinggi dalam organisasi sekaligus program regenerasi organisasi secara
terstruktur dan terpusat. Oleh karena itu berbagai dialektika yang menghasilkan
rumusan-rumusan penting dalam menjalankan peran organisasi dan menjawab tantangan
masa depan menjadi tanggung jawab bersama. Sebuah konsep tentang nilai-nilai
ke-Islam an dan kebangsaaan yang menjadi amanah Nahdlatul Ulama (NU) akan
selalu menjadi dasar utama konsepsi ideologis gerakan dan sikap perjuangan
IPNU, serta mengawal tujuan IPNU itu sendiri yaitu terbentuknya pelajar bangsa
yang bertaqwa, berilmu, berbudaya, berakhlak mulia, dan berwawasan kebangsaaan
serta bertanggungjawab atas tegak dan terlaksananya syari’at Islam menurut
paham
Ahlussunnah wal Jama’ah dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Ahlussunnah wal Jama’ah dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Memasuki era Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) yang ditandai dengan pesatnya persaingan global. Dimana berkembang
dan majunya komunikasi dan teknologi yang semakin bebas menjadi tantangan nyata
bagi kader-kader IPNU. Informasi yang terbuka bebas ini seakan menjadi dua sisi
mata uang. Satu sisi menjadi ancaman nyata dan tersembunyi, harus mampu diamati
secara holistik oleh setiap kader dengan semangat dan konsisten berada dalam
jalur dan nilai-nilai luhur bangsa. Sisi yang lain menjadi sebuah kemajuan
suatu bangsa. Begitupun bagi IPNU, dengan begitu pesatnya arus informasi yang
masuk akibat kemajuan teknologi menjadi tantangan tersendiri dan harus diterima
dengan tangan terbuka namun dengan penuh kesadaran akan waspada.
Sebagai bagian dari komunitas
global di era MEA, IPNU perlu menjaga konsistensinya dalam mencermati berbagai
tanda-tanda perubahan dan perkembangan ars trasnformasi global. Hal ini penting
dilakukan IPNU agar dapat berkompetisi dan dapat menyesuaikan diri dengan
kecenderungan perubahan-perubahan yang terjadi. Dengan dirumuskannya
hasil-hasil Kongres ini yang pada prosesnya penuh dengan dialektika menjadi
modal bagi IPNU untuk menghadapi tantangan pesatnya arus informasi global
tersebut.
Dengan dicetaknya buku Hasil
Kongres XVIII IPNU ini, semoga menjadi pedoman kader IPNU di seluruh Indonesia
dalam pengabdiannya untuk NU dan bangsa dalam kebersamaan dan kesadaran bersama
bahwa motto kita “Belajar, Berjuang, Bertakwa” haruslah tetap kita
pegang teguh disetiap gerak dan langkah kita. Sehingga IPNU selalu hadir dalam
memberikan manfaat yang baik bagi para pelajar khususnya dan masyarakat secara
umum. Akhir kata, semoga Allah selalu memberikan perlindungan pada langkah kita
dalam mengarungi samudera kehidupan, sebagai pribadi dan sebagai kader IPNU
yang mendapat stempel Khalifah fil ‘Ard. Amin.
Wallahulmuwaffiq Ilaa Aqwamitthariiq.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, 10 November 2016
Ttd
ASEP IRFAN MUJAHID
Ketua Umum
Post a Comment