Pedoman Kaderisasi IPNU Hasil Rakernas 2014 di DKI Jakarta
Sampul Pedoman Kaderisasi IPNU Hasil Rakernas 2014 |
Baca juga: Jasa Submit Wikipedia
Berikut ini Pedoman Kaderisasi IPNU Hasil Rakernas 2014:
Untuk mendownload silahkan Klik DI SINI
SAMBUTAN PIMPINAN PUSAT
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
Sebagai sebuah
organisasi kader, peran dan keterlibatan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)
dalam regenerasi bangsa sangatlah penting dan menempati posisi strategis. Dalam
sejarah, ia telah turut serta dalam menelorkan kader-kader bangsa dalam
berbagai lini dan bidang. Sejak berdirinya pada 24 Februari 1954 hingga kini,
IPNU telah melahirkan tokoh dan generasi penting dalam sejarah Indonesia.
Sebut saja, kita
punya Prof. Dr. KH Moh. Tolchah Mansoer, SH (alm.), salah seorang pendiri dan
ketua umum pertama IPNU. Lebih dari seorang aktivis dan politisi, Tolchah
adalah seorang intelektual terkemuka pada masanya. Beliau tercatat sebagai
doktor pertama di lingkungan NU dan doktor hukum tata negara pertama di UGM.
Dalam kancah nasional, beliau merupakan pakar hukum Tatanegara generasi kedua
di Indonesia. Banyak orang menyebut, beliau merupakan aset tak ternilai bagi
NU.
Setelah masanya
juga bertebaran alumni IPNU yang menjadi tokoh penting dan menyebar ke berbagai
lini. Kita mencatat kiprah dan dedikasi Drs. Mahbub Junaidi (alm.), H. Said
Budairy (alm.), Muhmmad Zamroni (alm.), Ismail Makki (alm.), KH. Ilyas Ruchiyat
(alm.), KH. Munsif Nahrawi, KH. Djamaluddin Abdullah Syadad, H. Abdullah Syarwani,
SH, KH. Maimun Zubair, KH Dr. Thoha Abdurahman, KH. Khalid Mawardi, KH. Nuril
Huda, Sutanto Martoprasono, H. M. Sobich Ubaid, Prof. Dr. Cecep Syarifuddin,
Prof. Dr. KH M Tolkhah Hasan, Drs. Asnawi Latif, Tosari Wijaya, Ahmad Tohari,
dan lain-lain yang tidak bisa kita sebutkan.
Hingga kini, tak
terhitung jebolan IPNU yang menjadi tokoh dan orang penting dalam berbagai
kancah kehidupan dengan tetap mengabdi untuk kebesaran NU dan kemaslahatan
umat.. Mereka telah tersebar dalam hampir semua profesi, ada yang menjadi akademisiintelektual,
jurnalis dan praktisi media, penulis, politisi, pengusaha, profesional,
birokrat, pegiat sosial dan aktivis NGO, agamawan, budayawan, tentara,
praktisi pendidikan dan lain-lain, Bahkan kini ada alumni IPNU yang dipercaya
menjadi menteri, duta besar, dan komisioner komisi negara dan lain-lain.
Dengan melihat
kenyataan sejarah itu, dalam kerangka ini IPNU seperti pabrik yang menghasilkan
banyak produk yang beragam. IPNU adalah ruang besar yang telah menjadi arena
penempaan diri, pengasahan diri, dan aktualisasi diri yang sangat menentukan
langkah dan kesuksesan kader-kadernya. Dengan kata yang lebih singkat, ia telah
mencetak kita semua sebagai generasi pemimpin peradaban bangsa. Peran ini
sejalan dengan cita-cita Nahdlatul Ulama dan citacita IPNU didirikan, yaitu
menjadi wadah kaderisasi pelajar untuk menyiapkan generasi pemimpin masa depan.
Kunjungi juga: https://www.mediaipnu.or.id
Potensi kader
itu tidak datang tiba-tiba melainkan melalui kerja panjang proses kaderisasi.
Dalam hal ini kaderisasi dipahami sebagai sebuah instrumen untuk menyiapkan
kader dalam rangka melakukan regenerasi dalam berbagai lini kehidupan.
Karenanya, kaderisasi merupakan suatu proses yang dimulai dari rekrutmen,
pendidikan, pengembangan hingga distribusi kader. Artinya, kerja kaderisasi harus
dipahami sebagai proses menyeluruh yang berkesinambungan dan dilakukan secara
konsisten dan sistematis. Dalam kerangka inilah, sistem kaderisasi dimaksudkan
untuk menjadi landasaan legal kerja kaderisasi dan menjamin agar seluruh proses
kaderisasi dapat berlangsung secara tepat, sistematis dan konsisten.
Dalam kerangka
sistem kaderisasi itu, rekrutmen, pendidikan dan pengembangan kader merupakan
bagian yang sangat menentukan dalam proses kaderisasi. Oleh karenanya
dibutuhkan sebuah panduan sebagai referensi penyelenggaraan berbagai tahapan
itu yang lebih komprehensif dan sistematis. Pedoman Kaderisasi yang ada di
tangan pembaca ini disusun untuk memenuhi kebutuhan tersebut agar proses
kaderisasi dapat berjalan dengan lebih efektif, terukur dan terencana. Pedoman
Kaderisasi yang telah disepakati dan disahkan pada Rapat Kerja Nasional IPNU
Tahun 2014 ini merupakan hasil revisi terhadap Buku Pedoman Kaderisasi hasil
RAKERNAS Pekan baru Riau pada tahun 2004. Perubahan dan revisi merupakan upaya
untuk menyesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat, memenuhi
tuntutan dan tantangan kaderisasi yang kian kompleks, serta memastikan proses
kaderisasi yang dilakukan relevan dengan perkembangan dan perubahan sosial yang
kian dinamis. Hal ini sejalan dengan konsep pendidikan yang harus dinamis
sebagai respons dinamika perubahan sosial yang terus berlangsung.
Proses perubahan
dan revisi ini dilakukan melalui berbagai tahap dan memakan waktu yang cukup panjang.
Pada tahun 2007, Bidang Kaderisasi PP IPNU bersama Tim Fasilitator Kaderisasi
Nasional melakukan refleksi dan pengkajian internal dan dilanjutkan dengan kajian
dengan PP Lakpesdam NU dan beberapa pakar serta praktisi pengembangan
masyarakat, dan para senior IPNU. Selanjutnya, dilakukan Workshop Revisi
Pedoman Kaderisasi yang dilakukan bersamaan dengan
kegiatan Capacity Building Tim Fasilitator Kaderisasi Nasional pada
tanggal 26-30 Nopember 2008 di Wisma Khodimul Ummah Cibodas Bogor. Workshop
yang diselengarakan bersama PP IPPNU itu melibatkan PP Lakpesdam NU untuk
memfasilitasi. Selanjutnya, sebelum dirumuskan, substansi hasil workshop
Cibodas tersebut pernah diujicobakan dalam berbagai pelatihan kader. Hasil ujicoba
itu selanjutnya digunakan untuk menyempurnakan dan memperkaya revisi Pedoman
Kaderisasi.
Pada tahun 2010
Bidang Kaderisasi PP IPNU membentuk ulang tim perumus Pedoman Kaderisasi untuk
membantu mempercepat penyelesaian perumusan Pedoman Kaderisasi. Dalam rangka
itu, tim melakukan berbagai pertemuan mulai dari studi pendahuluan, technical
meeting Pedoman Kaderisasi, dan finalisasi Pedoman Kaderisasi. Workshop
finalisasi Pedoman Kaderisasi berlangsung di Wisma Lembaga Bina Santri Mandiri
(LBSM) Parung Bogor pada 16-18 Juli 2010.
Selain bersumber
pada Pedoman Pengkaderan 2004, revisi Pedoman Kaderisasi ini didukung dengan
hasil refleksi dan workshop Cibodas, hasil kajian perbandingan dengan sistem
kaderisasi organisasi lain, masukan dan kritik dari hasil uji coba, dan inovasi
baru model-model pendidikan kader dan pengembangan masyarakat. Selanjutnya
Rapat Kerja Nasional IPNU di Pontianak Kalimantan Barat pada tanggal 29 Juli
sampai 1 Agustus 2010 yang membahas tentang sistem kaderisasi IPNU mengalami deadlock
karena tidak menemukan kata sepakat mengenai perubahan nomenklatur kaderisasi
formal IPNU. Forum Rakernas menyepakati persoalan kaderisasi dibahas kembali
pada forum Rakoornas Kaderisasi yang kemudian dilaksanakan di Puncak Bogor.
Berdasarkan hasil hasil Rakornas tersebut, PP IPNU kemudian mengembangkan
Pedoman Kaderisasi sesuai dengan harapan forum dan selanjutnya pada Rakernas IPNU
di LPMP Jakarta tanggal 24 – 27 Februari 2014 menghasilkan keputusan memberikan
mandate kepada PP IPNU untuk segera menerbitkan Pedoman Kaderisasi yang telah
disusun dengan terlebih dahulu dilakukan penyempurnaan dan penyesuaian pada
beberapa Bab berdasarkan situasi dan kondisi yang berkembang dengan
mendengarkan masukan dari peserta Rakernas. Maka atas dasar itu pula Kepengurusan
PP IPNU masa Khidmat 2012- 2015 melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Kaderisasi
Terbatas dan Focus Grup Discussion (FGD) pada tanggal 8-9 Desember 2014
di Wisma Haji Jakarta untuk melakukan revisi kembali menyesuaikan masukan hasil
Rekomendasi Bidang Kaderisasi pada Rakernas IPNU 2014 dan pada forum itu
disepakati perubahan penamaan buku dari sebelumnya “Buku Pedoman Kaderisasi”
menjadi “Buku Pedoman Kaderisasi”.
Berdasarkan
Pedoman Kaderisasi ini, selanjutnya akan disusun hand-out pendidikan
kader yang rencananya akan diterbitkan dalam satu buku bersama Pedoman Kaderisasi.
Hal ini dilakukan untuk mempermudah para fasilitator dan penyelenggara
pendidikan kader dalam menggunakan Pedoman Kaderisasi ini sebagai referensi nasional
penyelenggaraan dan fasilitasi pendidikan kader yang lebih operasional dan
aplikatif. Hand-out akan dijadikan sebagai bagian tak terpisahkan dari
Pedoman Kaderisasi ini. Namun, agar sesuai dengan pokok bahasan dalam Pedoman
Kaderisasi, hand-out ini akan ditulis setelah Pedoman Kaderisasi ini disahkan
untuk diterbitkan.
Akhirnya,
meskipun telah melalui refleksi menyeluruh, pengkajian panjang, masukan dan
ujicoba, namun Pedoman Kaderisasi ini tidak berarti mengandung kebenaran
mutlak. Dibandingkan dengan tuntutan perkembangan organisasi dan dinamika
pengembangan pelajar, Pedoman Kaderisasi ini barangkali masih teramat jauh dari
sempurna. Untuk itu diperlukan perbaikan dan penyempurnaan di masa-masa
selanjutnya agar terus relevan dengan perkembangan dan kebutuhan. Pengalaman
praktek pendidikan kader di lapangan, akan sangat memperkaya Pedoman Kaderisasi
ini. Fasilitator dimungkinkan mengadaptasi dan memodifikasi model pendidikan
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal, dengan catatan tidak melanggar ketentuan
pokok dalam Sistem Kaderisasi IPNU.
Buku Pedoman
Kaderisasi ini tidak akan selesai disusun tanpa kontribusi banyak pihak. Oleh
karena itu kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai
pihak: Rekan Afthon Ilman Huda yang menjadi pencetus utama sistem kaderisasi
IPNU, Rekan Samanhudi, Arifin Nur Budiono dan Muhammad Muztafid yang telah
merumuskan Pedoman Kaderisasi 2004, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang telah
mendukung perbaikan Pedoman Kaderisasi ini, PP Lakpesdam NU yang telah membantu
dan memfasilitasi revisi Pedoman Kaderisasi. Ketua Umum PP IPNU masa khidmat
2006-2009, Rekan Idy Muzayad, yang telah mendorong perlunya revisi, Ketua Umum
PP IPNU 2009-2012 Ahmad Syauqi, Rekan Caswiyono Rusdie Cakrawansah bersama Tim
Fasilitator Kaderisasi Nasional PP IPNU 209-2012 dan seluruh pihak dan rekan-rekan
lain yang tidak bisa kami sebutkan semua.
Kami berharap,
dengan revisi Pedoman Kaderisasi ini akan terjadi revitalisasi kerja kaderisasi
IPNU secara nasional, baik di level pusat, wilayah, cabang anak cabang hingga
komisariat dan ranting. Penerbitan Pedoman Kaderisasi baru dengan segala
perubahannya mestilah dimaknai sebagai langkah baru untuk menata ulang kerja kaderisasi,
menyegarkan dan membangun semangat baru bagi IPNU di semua tingkatan untuk
mendinamisir proses kaderisasi, meningkatkan efektivitas dan kualitas program kaderisasi,
dan tentu memberikan pegangan dan penduan bagi para fasilitator untuk
memfasilitasi pendidikan kader agar lebih mudah dan aplikabel. Hanya dengan revitalisasi
kerja kaderisasi IPNU akan benar-benar dapat menunaikan mandatnya sebagai
organisasi kaderisasi pelajar.
Jakarta, 1 Januari 2015
PIMPINAN PUSAT
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
ttd.
KHAIRUL ANAM HS.
Ketua Umum
ttd
MUHAMMAD NAHDHY
Sekretaris
Jenderal
Post a Comment