IPNU Jatim Gelar Rakorwil, Matangkan Kurikulum Pengkaderan
Peserta Rakorwil PW IPNJ Jatim | Dok. NU Online |
Ratusan kader Ikatan pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) se-Jawa Timur antusias dalam kegiatan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil). Kegiatan dipusatkan di Pondok Pesantren Hidayatut Thullab, Durenan, Trenggalek, Sabtu (6/7).
Agenda yang digelar oleh Pimpinan Wilayah (PW) IPNU Jawa Timur tersebut salah satu sesinya diisi dengan upgrading kaderisasi yang dimoderatori oleh Iqbal Hamdan Habibi.
Narasumber upgrading Saman Hudi menyatakan bahwa pembuatan pedoman pengkaderan dan merekonstruksinya membutuhkan tiga pemahaman.
"Dalam membuat sebuah pedoman pengkaderan apalagi merekonstruksi, butuh lebih dari satu ilmu atau pemahaman. Yakni ilmu sosial, psikologi dan filsafat," tutur Saman Hudi
"Mengapa demikian, karena proses pendidikan IPNU itu tidak di Jawa Timur saja, tidak di Kalimantan saja. Tapi, di seluruh Indonesia," kata pria perumus Buku Pengkaderan IPNU tahun 2004 itu
Maka dari itu, aspek sosial, aspek psikis dan filsafat adalah penting untuk diterapkan. “Karena karakter setiap daerah berbeda-beda," ungkapnya.
Lebih lanjut, Saman Hudi menekankan bahwa inti dari rekontruksi kurikulum adalah untuk membuat kader IPNU menjadi militan.
"Setelah melihat dari tujuan rekontruksi kurikulum, yaitu militansi kader IPNU dalam arti tawasuth, tawazun, tasamuh dan i'tidal yaitu kembali di awal prinsip Nahdlatul Ulama," paparnya
Sebelumnya, Ahmad Ainun Najib mengingatkan bahwa inovasi dan pengembangan sistem kaderisasi mendesak terus dilakukan peningkatan.
Wakil Ketua II Bidang Kaderisasi PW IPNU Jawa Timur ini menjelaskan bahwa inovasi dan pengembangan sistem kaderisasi harus selalu ditingkatkan, “Semangat nahdlah atau bangkitnya kaderisasi harus ditanamkan sejak dini, ketika awal mengenal IPNU," ungkap Najib, sapaan akrabnya.
Melalui Rakorwil, sejumlah formula kaderisasi akan dirumuskan dan hasilnya segera akan direkomendasikan ke forum Rapat Kerja Nasional atau Rakernas mendatang.
Kepada sejumlah pengurus yang hadir, dirinya mengingatkan akan pentingnya keajegan manakala berjuang dalam Nahdlatul Ulama, termasuk IPNU. "Yang terpenting dalam kaderisasi adalah istikamah berjuang di IPNU," tegasnya.
Acara diakhiri dengan Forum Group Discussion (FGD) guna merumuskan formulasi baru tentang kurikulum kaderisasi IPNU. (Awang/Ibnu Nawawi)
Berita ini telah terbit di NU Online
Post a Comment