Mantra Ajaib Kader IPNU IPPNU
Belajar, Berjuang, Bertaqwa. Tiga kata tersebut bak mantra ajaib untuk kader IPNU-IPPNU. Motto setiap laku kehidupan para kader dalam berorganisasi maupun menjalankan ibadah mahdhoh dan ibadah muamalah.
Tri motto tersebut selalu mengalir dalam diri setiap kader. Setiap menjumpai peristiwa satu, dia akan 'belajar' memaknai hikmah dari peristiwa tersebut. Jika peristiwa itu berdampak positif, maka kader akan mencatatnya sebagai ilmu untuk berupaya melakukannya lagi dengan pola yang sama.
Jika peristiwa itu berdampak negatif, kader akan senantiasa menginsyafinya. Berupaya membenahi hal-hal yang memiliki hubungan dengan peristiwa tersebut, sesuai dengan kapasitas, daya pikir, dan staminanya.
Selama menjalankan tugas organisasi, kader IPNU IPPNU merasakannya sebagai bentuk pengejawentahan kata "Berjuang". Hal tersebut dilakukan karena adanya rasa kepemilikan (bersama) atas organisasi.
Rasa kepemilikan sangat penting ditumbuhkan dalam hati setiap kader. Proses munculnya rasa ini berbanding lurus dengan intensitas kader dalam menjalankan tugas organisasi dan adanya partner dalam bertugas. Artinya, semakin tinggi jam terbang kader di organisasi, maka rasa kepemilikan itu akan semakin tebal dengan sendirinya. Dan semakin banyak partner dalam bertugas, itu juga dapat menjadi supporting system bagi individu kader. Dan setiap kader memiliki peluang yang sama untuk mempertebal rasa kepemilikan atas organisasi ini.
Namun, rasa kepemilikan kader atas organisasi adalah hal yang abstrak. Tidak bisa diukur. Sebab ini berkaitan dengan hati, pikiran, angan, dan intrik internal pada individu masing-masing kader. Artinya, orang lain tidak bisa menjustifikasi siapa pun tentang hal ini. Apa lagi membandingkan. Jika ada justifikasi, itu bersifat subjektif. Sangat subjektif.
Hal lain yang ada di IPNU IPPNU adalah motto Bertaqwa. Terciptanya kader yang muttaqin adalah sebuah cita-cita. Semua kader berjuang menuju ke sana. Artinya, semua sadar bahwa belum ada yang benar-benar tuntas dalam bertaqwa.
Upaya yang muncul dari kesadaran itulah yang kemudian tercipta nilai-nilai dan norma-norma keislaman yang kental di IPNU IPPNU. Setiap kader saling berlomba-lomba menjalankan kebaikan, misal: khataman, berjanjenan, yasinan, sholawatan, banjarian, habsyian, mulidan, manakiban, atau menjalankan perilaku saleh kepada sesama dengan niat ibadah.
Semua itu dimaksudkan supaya tujuan dari IPNU IPPNU dapat tercapai, yakni:
Terbentuknya pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlak mulia, berwawasan kebangsaan dan kebhinekaan serta bertanggungjawab atas terlaksananya syari’at Islam Ahlussunnah Wal-jamaah yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 demi tegaknya NKRI.
Jadi, siapa yang belum gabung IPNU IPPNU, yuk bergabung, hubungi pimpinan ranting dan ikut Makesta di daerah masing-masing. Bagi yang sudah gabung, jangan patah semangat untuk terus belajar, berjuang, dan bertaqwa dalam menjalankan tugas-tugas organisasi. Semoga perjuangan kita membawa berkah dikehidupan kita, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amiin.[*]
Penulis: Nadya Ainun Nikmah
Editor: M. Iqbal Zakaria
Post a Comment