PAC IPNU IPPNU Ngronggot Selalu Menjadi yang Terbaik di Kabupaten Nganjuk
Waktu itu, matahari sudah hampir terbenam. Saya duduk di sebuah warung di pinggir jalan raya jurusan Surabaya-Madiun, lebih tepatnya di warung milik Ibunya Minke (huruf e dibaca sama dengan kata elang).
"Dul, PAC Ngronggot kok iso ngunu yo?" tanyaku pada si Dul.
"Ngunu apane maksudmu?"
"Anu-ne..."
"Halah... Mbuh.. Sak karepmu," dia langsung jawab aja sebelum saya tuntaskan bicara.
"He.. Ko kek tow,.. Woo... Bocah!"
"Iyo,.. Pye Pye?"
Ngopi di sore hari di pinggir jalan raya selalu memiliki semangat tersendiri bagiku. Nyaman aja. Senang melihat manusia-manusia berseliweran tiap detik tanpa henti. Ada yang naik mobil pribadi, motor, speda onthel, ataupun Bus. Dan setiap mereka memiliki puluhan masalah masing-masing dalam hidupnya. Semuanya unik.
Kopi hitam buatan Ibunya Minke saya sruput. Asap kopi yang kemebul memunculkan aroma yang khas dan menambah suasana semakin nikmat.
"Ulan wingi kok iso menang NU Award wi Pye?" tanyaku tentang PAC Ngronggot.
Si Dul ini salah satu pengurus yang sangat aktif di PAC Ngronggot. Saya rasa, pertanyaan ini tidak salah alamat.
"Hmmmm... Pye lak ku jelasne yo? Bingung aku, Mad,"
"Yo, penting omong koyok pas rasan-rasan ngunu kae ae lak uwes tow!"
"Oke.. Ehmmm.. Gini, Mad. Jadi Pimpinan Anak Cabang (PAC) mana (di Kab. Nganjuk) yang bisa menandingi PAC Ngronggot dalam hal keaktifan rutinan, pelatihan kaderisasi, dan gebrakan besar di lingkup kecamatan?" tanya si Dul.
"Yo akeh tow..." jawabku.
"Oke. Tinggal optimis aja. Sebab, PAC Ngronggot itu juga bondo optimis. Sejak dulu, PAC Ngronggot sudah menjadi PAC termandiri dan terbaik di lingkup Kab. Nganjuk. Dan hal itu terjadi secara turun temurun setiap periode hingga saat ini."
"Ealah.. Ngunu ternyata,"
"Sek, Mad. Gung mari. Jadi, kemudian apa gerangan yang bisa membuat PAC IPNU - IPPNU Ngronggot bisa seperti itu? Dan apakah PAC lain bisa menjadi seperti PAC Ngronggot.? (Tentu saja, bahkan bisa melampaui PAC Ngronggot)"
"Jelalah gae dukun ya? Atau proposale gak jalan, cukup gae tuyul?"
"Heh... Lak mesti ngawur ae lak nyangkem!"
"Iki low woconen!" (Dul Kamat menyodorkan sebuah catatan pada saya)
Isi Catatan itu:
TIPS PAC NGRONGGOT BISA SEKEREN ITU:
- Sering Ngopi bareng untuk yang IPNU
- Ketua PAC-nya tirakat, setiap setelah sholat selalu mengkhususkan 'fatihah' kepada Pengurus PAC
- Sering dolan kerumah alumni
- Alumninya banyak yang perhatian sehingga mudah dimintai bantuan
- Para Kiai dan Tokoh masyarakat Ngronggot selalu mendukung setiap kegiatan IPNU - IPPNU
- Komunikasi antar pengurus sangat solid
- Ada rasa tanggungjawab yang luar biasa dalam diri setiap pengurus
- Antar banom NU di wilayah Ngronggot sangat solid
- Memiliki banyak donatur yang baik hati dan tidak sombong
- Memiliki kedekatan terhadap instansi pemerintah Kecamatan
- Punya link di sekolah - sekolah se-Kec. Ngronggot
- Aktif mengadakan Makesta, Lakmud, dan Dikpel setiap periode
- Selalu mengadakan rekreasi untuk menyegarkan suasana setiap satu semester sekali
- Aktif ziaroh ke Makam Gus Dur dan Wali di wilayah Nganjuk dan Kediri
- Pengurus mau berkorban uang, waktu, dan tenaga demi organisasi
- Mengaktifkan Ranting minimal 5 ranting namun maksimal
- Dengan sabar mendampingi Ranting yang sudah didirikan
- Berani mengambil resiko dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan instansi lain
- Memiliki rasa ingin berkompetisi menjadi yang terbaik dari pada yang lain
- Menempatkan pengurus sesuai dengan bidangnya yang paling tepat
CARA UNTUK MELAMPAUI PAC NGRONGGOT
- Jadilah dirimu sendiri karena sampai kapan pun. Sebab, suatu karya yang hasil dari tiruan maka pasti tidak akan menjadi lebih baik dari pada yang ditiru. Dan setiap wilayah (PAC) punya keunggulan dan kultur masing-masing yang unik (tidak ada yang sama).
- Analisis apa saja yang dimiliki oleh PAC dalam hal apa pun, gunakan dan manfaatkan sebaik mungkin.
- Maksimalkan dalam mengadakan rutinan tiap satu bulan sekali dengan istiqomah. Ingat, hanya satu bulan sekali.!! Jangan lebih.!
- Lakukan 20 poin di atas. h.h.h.h.h.....
"Intinya, poin pentingnya yang mana nih, Dul?"
"Wes gak usah dipikir. Kopimu selak adem, dan wes dirubung semut ilo, beh.."[*]
Penulis : M. Iqbal Zakaria
Editor : Badrus Sholeh
Post a Comment