PAC IPNU-IPPNU Sebagai Central Carakter Building
Dok. LP2 PAC IPNU-IPPNU Kec. Ngronggot |
Jenjang kepengurusan organisasi IPNU-IPPNU di tingkat kecamatan disebut dengan Pimpinan Anak Cabang (PAC). Tingkat kepengurusan tersebut membawahi Pimpinan Ranting (PR) di ranah desa dan Pimpinan Komisariat (PK) yang berada di lembaga pendidikan dan pondok pesantren. Menurut penulis, PAC mempunyai kedudukan yang istimewa, kalau tidak ada batasan dalam aturan keorganisasian, penulis lebih memilih untuk selalu mengabdi di tingkat kecamatan dari pada meneruskan jenjang di atas dan ke atas.
Pilihan ini tentunya di landasi argumen yang menguatkan. Bukan karena tidak ada tawaran untuk naik ke jenjang atas, tetapi alasan istimewa itu menjadi pertimbangan. Adalah sentuhan langsung dengan basis riil menyebabkan hal ini terjadi. Kita tidak merasakan kedekatan secara langsung dengan anggota ketika kita menjabat di tingkatan kabupaten dan seterusnya.
Hubungan emosional yang erat dan melekat bersama pluralnya anggota. Kenyataan riil tanpa poles dari keberadaan anggota sangat menyentuh. Dari mereka yang baru kenal IPNU-IPPNU, mereka yang mengamati, mereka yang benar-benar tertarik, mereka simpatisan, mereka militan dan bahkan mereka yang naksir-naksir jodoh ada juga.
Pengalaman yang terkesan oleh kenyataan tersebut kita senyawakan dengan misi, agenda perjuangan IPNU-IPPNU. Apa yang terjadi, kita mengalah untuk komunitas tertentu dari mereka berarti kita menafikan yang lain, mengikuti kemauan lainnya tentunya berbenturan dengan yang lain.
Irama musik gado-gado kalau boleh kita analogikan dengan musik. Pluralisme bagi yang mengikuti aliran budaya untuk menyebut keadaan seperti itu. Terus apakah salah dengan kenyataan itu? Tentu kenyataan tidak salah, fakta adalah kebenaran yang kita hadapi.
Bagaimanakah kita memandang dan menyelesaikan agar kiranya agenda organisasi bisa terwujud terutama dari sisi pengembangan nalar kritis, produktif dan membangun ke positif?
Yang menjadi sorotan pertama adalah mereka bergabung dengan IPNU-IPPNU untuk untuk menambah pengalaman. Jawaban sederhana yang terungkap di luar kepala, atau jawaban hasil download ini yang paling banyak di katakan oleh rata-rata anggota, calon anggota atau yang lain.
Carakter Building
Sebagaimana di atas bahwa jawaban tersebut membuka ruang bagi IPNU-IPPNU bahwa IPNU-IPPNU harus menjawab harapan itu. Apa yang kita tawarkan, kita suguhkan akan hal itu. Fenomena gejala alam organisasi sebagaimana yang sudah, mengadopsi bentuk pemikiran yang lain, menggali tatanan nilai yang dimiliki atau membiarkan kepada mereka mencari jawaban di alam kenyataan.
Dalam hal ini kita menyerahkan kepada Pimpinan Ranting atau Komisariat, tentunya ada hambatan, problem yang menyebabkan lingkaran setan. Pimpinan Ranting atau Komisariat sudah dibingungkan dengan penjaringan anggota. Ketika pembinaan dibebankan lagi kepada mereka, inilah yang sering menyebabkan anggota menjadi tidak betah, keluhan para pimpinan di tingkatan itu walau mereka sendiri tidak tahu asal muasal gumpalan gunung es.
Selanjutnya, kehadiran PAC menjadi keharusan atas jawaban persolan ini. Posisi PAC sebagai Central Catakter Building bagi anggota secara langsung patut di lakukan. Yang menjadi persoalan lebih lanjut, bagaimana PAC merumuskan bentuk karakter building tersebut.
PAC tumpuan pertama, struktur yang dekat dengan anggota, khususnya dalam hal ini atau disebut dengan pembinaan kader. Kreatifitas interpretasi terhadap tatanan nilai keorganisasian menjadi hal utama yang harus dipahami oleh segenap pimpinan. Alasan kita tidak tahu, tidak paham adalah sesuatu yang perlu kita hindari. Atau dengan kata lain bahwa struktur PAC harus mau menggali untuk menemukan ide cerdas.
Inilah yang menjadi catatan pertama keistimewaan khidmah di tingkat kecamatan. Pimpinan menjadi kreatif untuk belajar, mengkaji dan menguji ide.
Ranah Orientasi
Di akui atau tidak ranah garapan mempunyai pengaruh yang signifikan. Dinamika menjadi berkembang dan seringkali menjadi pokok bias. Persoalan tidak bisa terjawab tuntas bahkan identik dengan jawaban gejala alam. Multi dimensi bidang garap walau hal itu disatukan dengan kesimpulan "ngangsu kaweruh".
Jika rumpun beragam, apakah tanaman itu akan berkembang maksimal menyelesaikan satu arah dan menghantar anggota mereka utk sukses?
Antar anggota mereka untuk sukses sudah menjadi persolan besar. Apalagi jenis rumpun tanaman gado-gado??!
Kalau secara analisa dan operasional teknis bisa dipresentasikan, mungkin hal ini tidak masalah. Tetapi jika hanya berbekal tafsir tanpa pembuktian parameter keberhasilan yang muncul, pada akhirnya hanyalah tafsir mimpi.
Tetapi juga menjadi lain ketika kita hanya sekedar menandaskan bahwa fungsi IPNU-IPPNU sebagai wahana komunikasi pelajar NU tanpa berharap yang lebih. Namun sulit disalahkan juga ketika di tataran nyata bahwa organisasi IPNU-IPPNU menjadi tempat komunikasi pula.
Apakah kita berharap garda terdepan Nahdlatul Ulama hanya sekedar menyuguhkan jumlah peminat?[*]
Penulis : Samsul Ma'arif alias Polo (Alumni IPNU Anak Cabang Ngronggot)
Editor : Syarif Dhanurendra
Post a Comment