Prahara PR Di Kala Itu
Menari-nari dan bernyanyi
semua meninggalkan kepalaku
Sekuat tenaga dan pikiran kutangkap mereka
dan kujadikan menjadi satu
Menata mereka menjadi rapi
agar Engkau tak marah esok pagi
Berlarai-lari mereka mengubah fantasi indah ilusi
Sekuat aku jaga tulisan itu
berhamburan melempariku
berhamburan melempariku
Wahai E=mc2, Sudahlah, aku menyerah
Kubawa mereka dengan penuh kasih
menuju peristirahatan yang mengenaskan
menuju peristirahatan yang mengenaskan
Ijinkan malam ini aku damai
bersama bintang-bintang yang muram
bersama bintang-bintang yang muram
Meski matahari esok awal prahara akan berulang
Langkah kakimu membangunkan kegundahan
Aku berdiri bagai benteng pertahanan
tandakan ketidakberdayaan
tandakan ketidakberdayaan
Aku tak bisa
dengan batas minim indikatormu, kawan!
Begitupun Engkau
tak kan bisa menembus pertahananku
tak kan bisa menembus pertahananku
Saat aku ayam,
haruskah berpura-pura menjadi ikan,
haruskah berpura-pura menjadi ikan,
Sehingga dinilai sama saat berenang?
Kurikulum menjadi petisi pengakuan
Kekalahan sealigus ketidakadilan
Editor : M. Iqbal Zakaria
____________________
Ilustrasi: prindonesia.co
Post a Comment