Puisi Untuk Corona
Oleh: Badrus Sholeh*
Kau tau..
bukitan mimpi yang telahku rangkai
susunan pesta,.
susunan acara,.
susunan jabatan,.
dan segala yang telah ku susun,.
lenyam oleh tubuh kecilmu
kenapa kamu jatuh dalam benak ku
kau tau palung laut amat dalam!
begitulah rasaku,..
terjatuh..
terpendam..
terdalam..
hingga kurasakan kegelapan..
sampai kapan kamu terus disini
sampai kapan kamu pergi
jangan bilang sampai aku berkata
"Aku Menyarah..
kamu salah.!
kau tau siapa yang akan menyerah..?
bukan aku,.
bukan kita,.
bukan kami,.
bukan pula manusia,.
tetapi hati..
dengan tega kau memukul rata
dengan tega kau membuat semua nasib sama
dengan tega kau membatasi kami
dengan tega kau menghukum hati kami
hingga ingin kau jadikan bumi sunyi sepi
keyakinan adalah penyejuk bagi kami
aku yakin...
Kotak pandora masih ada..
dan tersisa..
tersisa satu bingkai kata..
hanya satu.. satu kata untuk semua..
apa..? apa..? bacakan lah..!
kan kubuka hati, mata, telinga, dan seluruh indarku
untuk mendengarnya..
"Masih Ada Harapan Untuk Kita"
itulah katanya..
Jika kau tak ingin diusir..
segeralah pamit..
Tinggalkan kami..
dan kembalilah ke asalmu..
jika kau ingi bercerita dengan bangsamu..
ceritakanlah dengan baik..
bahwah manusia hanyalah mahluk lemah..
jangan pula kau kembali hai Corona..
*Penulis adalah Pengurus PAC IPNU Kecamatan Ngronggot yang tengah menempuh studi di Universitas Negeri Surabaya
________________________
Ilustrasi pencegahan dan penularan virus corona, pasie virus corona (Shutterstock, dari Kompas.com)
Post a Comment