Reformulasi Program Pengkaderan: Telaah Pelatihan Masa Kesetiaan Anggota
Makesta merupakan pintu pertama untuk menjadi anggota ipnu-ippnu dari yang sebelumnya mereka dari simpatisan,pelajar atau santri atau remaja indonesia yang msih tercecer di desa,lembaga atau institusi lain.dalam aturan organisasi calon anggota di anggap sah menjadi anggota klo sudah mengikuti pelatihan dasar yang di sebut makesta ini.
Syarat secara organisasi ini apakah perlu dan harus di tegakkan di dalam organisasi ipnu-ippnu.rasa pesimis dan takut mungkin akan muncul di benak.jika hal ini benar-benar di tegakkan bukankah memancing problem baru.menjaring anggota saja sudah susah kok di benturkan lagi dengan aturan disiplin organisasi.
Asumsi ini sangat di mungkinkan akan mengemuka jika hal itu di terapkan.kemudian bagaimanakah kita menarik kordinat yang tepat.aturan di berlakukan tetapi tdk menyebabkan mudhorot di sisi lain dan justeru menambah angin segar bagi keberlangsungan dalam berorganisasi.simpatisan yang mau dan sudah aktif di ipnu-ippnu tdk terganggu kemudian calon anggota/remaja tertarik dg organisasi.
Apakah cara ini mungkin di terapkan ataukah retorika ataukah sekedar harapan idealis.klo kita membuka file masa silam mengenai hal ini ,tentunya harapan tersebut bukanlah meraih bulan di langit.ide tersebut pernah di terapkan dan sukses di lapangan.
Kesuksesan tersebut bukanlah sebuah kebetulan,keadaan berpihak atau asumsi tidak nalar yang lain.tetapi adanya upaya,ihtiyar secara bersama-sama untuk mewujudkan,membuat konsep,renstra,sinergitas dengan khayalak terkait.
Apakah untuk sekarang tdk rilevan lagi.jawaban nya belum tentu.kita musti melakukan kajian methodologi,menguji konsep di tataran analisis ,mencari tahu relita terkait.jujur saja realita yang pernah berlaku dan sukses tersebut merupakan hasil pemberontakan yang tdk terima dengan kenyataan sebelumnya.
Bahwa ipnu-ippnu mengalami stagnan,mati suri yang dengan jargon "urf/terkenal" la yamutu wala yahya yang kemudian di plesetkan tidak bermutu dan tdk ada biaya.(mohon maaf saya haturkan)hal ini saya tulis untuk kajian generasi bahwa sukses bukanlah kebetulan.
Kajian bentuk pelatihan.
Jika di zaman sekarang bahwa makesta pakai konsep 2mlm 1hri berturut-turut sepertinya perlu peninjauan kembali.remaja sekarang sulit di paksakan dengan model seperti ini.membosankan dan membutuhkan energi ekstra.jika kita tetap membakukan konsep itu tentu sudah tdk senyawa dengan keadaan.efek yang muncul adalah kita kesulitan dalam penjaringan calon anggota padahal klo di hitung jumlah pertumbuhan remaja di desa,lembaga cukup tinggi.
Kita harus berfikir inklusif bahwa calon anggota ipnu-ippnu adalah remaja di manapun berada.tdk terbatas oleh kalangan putera dan puteri orang nu.kita perlu membuka diri untuk siapapun remaja dengan latar belakang apapun jua,mereka adalah calon anggota yang musti kita dekati,kita ajak bergabung dan aktif di organisasi.
Persolan selanjutnya adalah bagaimana kita mengupayakan konsep pelatihan agar senyawa,adanya titik temu dengan keadaan.yang perlu di perhatikan pertama waktu atau masa pelatihan,yang kedua materi,ketiga konsep pelatihan,ke empat pola pendekatan ke lima falsafah nilai doktrinasi.
Dalam skala mikro kita memang memerlukan diskusi yang intens mengenai hal ini.beberapa pokok pikiran tersebut sifatnya msh abstrak.perlu pendalaman lebih lanjut,agar rencana yang kita bangun adalah hasil analisis yang layak.
Maksud telaah ulang di sini bukanlah kita terus merubah pedoman dasar buku kaderisasi,tetapi upaya ini hanya sekedar mensiasati fakta yang tdk mungkin kita paksakan.atau lebih jelasnya kita melakukan terobosan untuk kesuksesan dalam melaksanakan kegiatan.
Tawaran kesinambungan.
Setelah kita sukses di rekrutmen peserta kemudian proses dan selanjutnya adalah apa yang kita tawarkan terhadap anggota ipnu-ippnu.dalam tulisan lain di dikursus mengenai hal ini sudah banyak kita singgung.
Dalam tulisan di sini,kita hanya mempertegas bahwa anggota ipnu-ippnu perlu di perhatikan agar kiranya eksistensi mereka jelas dan memperoleh bentuk tawaran pemikirannya, bentuk tawaran pemikiran yang di suguhkan oleh organisasi.
Atau dengan cara lain,kita pakai pendekatan keorganisasian.bahwa organisasi merupakan penjelmaan ide dari anggota itu sendiri.posisi pimpinan,memfasilitasi mereka,membantu suksesi di tataran nyata memberikan kesempatan dan melakukan pendampingan.
Penulis : Samsul Ma'arif alias Polo (Alumni IPNU Anak Cabang Ngronggot)
Editor : Syarif Dhanurendra
Post a Comment