Lek Damis vs Nikita Willy?!-Parenting VOC Lek Damis vs Nikita Willy
Hal ini dapat dilihat
dari kecenderungan Lek Damis untuk menerapkan pola asuh displin dan represif.
Salah satu contohnya adalah video Lek Damis yang memaksa anaknya meminum obat dan
membujuk anaknya yang batuk terus menerus karena minum es.
Hal ini terlepas dari
kenyataan bahwa pola asuh Lek Damis memiliki kapasitas untuk menghasilkan
anak-anak yang 'anticengeng' dan siap menghadapi dunia luar yang keras,
sedangkan pola asuh Nikita Willy dianggap hanya menghasilkan anak-anak yang
'menye-menye' dan bermental ' tempe '.
Banyak warganet yang
menyetujui pernyataan bahwa Lek Damis dapat menguatkan mental anaknya. Mereka
juga mengatakan bahwa metode yang dia gunakan untuk mendidik anak, terutama
untuk mendisiplinkan anak saat mereka tantrum, lebih efektif.
Lain hal nya dengan
parenting yang di terapkan oleh Nikita Willy yakni Nikita terkenal sebagai
sosok yang inspiratif dalam menjaga anak-anak sejak menjadi ibu. Setelah video
yang menampilkan Nikita bersama sang anak, Issa Xander Djokosoetono, beredar,
pujian untuknya kembali muncul.
Dalam video tersebut,
Nikita berada di dapur menyiapkan makanan. Tak lama kemudian, Issa dengan keras
melempar sesuatu ke meja. Sebagai orang tua, ibu berusia 29 tahun itu
menggunakan refleksnya untuk menunjukkan reaksi dengan mengompres tajam.
Alih-alih memarahi
sang putra, Nikita hanya mengucapkan dengan suara pelan,
"Astaghfirullahaladzim." Issa, yang baru berusia dua tahun, langsung
menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada Nikita setelah mendengar hal
itu.
Namun, gaya
pengasuhan Nikita Willy lebih mirip dengan disiplin demokratis karena dia
memberi kebebasan yang cukup kepada anaknya , tetapi juga menetapkan aturan
yang tegas untuk mengatur kebebasan tersebut.
Misalnya , ada video
di mana Nikita Willy membuat kue dan dilempari benda oleh anaknya, Isa. Nikita
Willy segera mengambil objek itu dan berkata, "Itu baik-baik saja,"
sedangkan Isa meminta maaf. Modal sosial, ekonomi, dan budaya Nikita Willy
sangat mempengaruhi pola pengasuhan yang dia gunakan dalam tayangan video yang
dia unggah di kanal YouTube-nya.
Berbagai buku dan
nasehat tentang parenting yang direkomendasikan oleh Nikita menjelaskan cara
keluarga kelas atas menjaga anak-anak mereka, yang mungkin tidak sesuai dengan
keluarga kelas bawah.
Dengan menggunakan
metode BLW(Baby-Led Weaning) untuk memberikan makanan kepada anaknya, yang
dilakukan di bawah pengawasan ahli gizi dan dokter anak, Nikita Willy memiliki
modal ekonomi.
Modal budaya dalam
pola pengasuhan Nikita Willy juga terlihat pada buku-buku parenting yang
dibaca, yang sebagian besar berbahasa Inggris. Selain itu, bagaimana Nikita
menggunakan buku-buku parenting tersebut.
Semua orang tua
memiliki cara unik untuk mendidik anak mereka, jadi kita sekarang melihat
berbagai jenis pola asuh yang dilakukan orang tua , mulai dari yang otoriter,
permisif, hingga demokratis.
Penulis tidak akan
menentukan gaya parenting mana yang lebih baik untuk diterapkan kepada anak
karena setiap gaya parenting yang diterapkan oleh kedua orang tua biasanya
bersumber dari pengalaman mereka sebagai orang tua bagi pasangan yang sudah
lama menikah dan sebagai anak bagi pasangan yang baru menikah .
Namun, ada orang tua
yang benar-benar belajar bagaimana menjadi orang tua untuk mempersiapkan diri
untuk hidup bersama. Karena pola parenting mana pun yang dilakukan oleh orang
tua, tentu memiliki dampaknya masing-masing.
Oleh sebab itu, perlu
kiranya bagi orang tua untuk selalu memberikan parenting yang terbaik untuk
anaknya. Apa pun parenting-nya, orang tua tentu selalu berharap yang terbaik
untuk anaknya.
Penulis : Rekanita Rikhana Nur Lailatul Ramadhani
Post a Comment